Terjerat pada basah rambutmu
Pada bulir bening matamu
Jatuh pada aroma tubuhmu
Pada mabuk kisahmu
Tunggu aku
Setelah senja
Di malam penuh serapah
Berbagi peluh di tubuh bisu
Pada rindu yang teramat pekat
Macul, 29 Nov 07
"Terbata berkata-kata, mengucapkan syukurpun dieja. Menggagap kata, mulut kelu hingga mata hampir saja enggan berkedip. Segala proses beku membatu, di bening abjad pun sering mengeluh."
Puisi yang Selalu Buntu
Meliuk dalam labirin kata
Sepanjang lorong riuh terasa
Kuikut saja kemana terbawa
Renyah tawa tawa
Pada puisi puisi
Setibanya di ujung
Rupanya sepi
Dasar terkutuk
Lagi lagi buntu
28Nov07
Sepanjang lorong riuh terasa
Kuikut saja kemana terbawa
Renyah tawa tawa
Pada puisi puisi
Setibanya di ujung
Rupanya sepi
Dasar terkutuk
Lagi lagi buntu
28Nov07
Ruang AbuAbu
Setahun yang lalu masih nampak sama
Dinding buram mengelupaskan kenangan
Jendela kecil yang hembus lebat angan
Dengan laba laba merah di tiap sudutnya
Udara begitu pengap
Masih sama seperti dulu
Meretaskan sesak dada
Namun sunyi dan sepi
Inilah yang merinduku tengadah
Dengan atap atap yang menyeringai
Masih hitam ataupun putih
Sama sama tak saling tahu
Bersingkuran menjadi bayang kelabu
Ruangan itu
Menikmatiku
Demikianpun
Aku
01.32 22Nov07
Dinding buram mengelupaskan kenangan
Jendela kecil yang hembus lebat angan
Dengan laba laba merah di tiap sudutnya
Udara begitu pengap
Masih sama seperti dulu
Meretaskan sesak dada
Namun sunyi dan sepi
Inilah yang merinduku tengadah
Dengan atap atap yang menyeringai
Masih hitam ataupun putih
Sama sama tak saling tahu
Bersingkuran menjadi bayang kelabu
Ruangan itu
Menikmatiku
Demikianpun
Aku
01.32 22Nov07
ingkar waktu
Hujan peluh oleh basah lesu
Seserpih raga menyatu
Menjadi tubuh biru
: ingkari waktu yang membatu
*insp sajak "Senggama sempurna" milik Sam Haidy
Seserpih raga menyatu
Menjadi tubuh biru
: ingkari waktu yang membatu
*insp sajak "Senggama sempurna" milik Sam Haidy
Malam Yang Terasing
Sepanjang lagak yang menderu di atas pentas
Mata mata juling yang lengah terkesiap
Ia menyeruak diantara bayang penggila senyap
Tawanya menggelegar bak deru mesiu di tengah ladang perang
Ia hinggap diantara kap kap besi
Mendiami tong tong yang kosong
Lelah langit meredup menunduk hormat
Entah siapa bisa menahan gelak
Tak juga latar latar musik yang bosan didengar
Atau gerak gerak pantomim bisu yang kaku
Tak juga raja atau peri yang mabuk
Pada gendongan malam yang terasing
Mata mata juling yang lengah terkesiap
Ia menyeruak diantara bayang penggila senyap
Tawanya menggelegar bak deru mesiu di tengah ladang perang
Ia hinggap diantara kap kap besi
Mendiami tong tong yang kosong
Lelah langit meredup menunduk hormat
Entah siapa bisa menahan gelak
Tak juga latar latar musik yang bosan didengar
Atau gerak gerak pantomim bisu yang kaku
Tak juga raja atau peri yang mabuk
Pada gendongan malam yang terasing
Malam Itu
Pada selembar koran minggu yang lelah dibaca
Pada asap rokok yang bumbung di depan mata
Pada lagu yang puluhan kali diputar
Pada malam riuh yang sombong dikecap
Pada sorot lampu yang menggeliat di tubuh Cupak
Kepala kepala mendesing peluru
Mata Mata mengadu menjadi resah
Tawa tawa menyerbak secuil kisah
Tiba tiba limbung terasa ngilu
: Beku
Kamar, 12 Nov07
* pada malam yang teramat asing
Pada asap rokok yang bumbung di depan mata
Pada lagu yang puluhan kali diputar
Pada malam riuh yang sombong dikecap
Pada sorot lampu yang menggeliat di tubuh Cupak
Kepala kepala mendesing peluru
Mata Mata mengadu menjadi resah
Tawa tawa menyerbak secuil kisah
Tiba tiba limbung terasa ngilu
: Beku
Kamar, 12 Nov07
* pada malam yang teramat asing
Hanya Sajak Sinis
Sepanjang kali brantas
Direncanakan bebas tugas
Apanya yang disebut tuntas
Disana Si gepeng masih sibuk mengais tangis
"Tuntas" hanya sebatas label sedot WC
Lagi lagi tak ada ucapan lunas
Taman taman pongah berdiri
Lampu lampu samar memicing
Wajah wajah menor mulai berhias
Dari Taman Prestasi
Sampai bendungan Jagir
atau mungkin sampai pesisir
Dijadikan lahan baru paling mantap
Para "oknum" pejabat biadap
Macul, 11 Nov 07
oalah suroboyo suroboyo.... nasibmu kini....
Direncanakan bebas tugas
Apanya yang disebut tuntas
Disana Si gepeng masih sibuk mengais tangis
"Tuntas" hanya sebatas label sedot WC
Lagi lagi tak ada ucapan lunas
Taman taman pongah berdiri
Lampu lampu samar memicing
Wajah wajah menor mulai berhias
Dari Taman Prestasi
Sampai bendungan Jagir
atau mungkin sampai pesisir
Dijadikan lahan baru paling mantap
Para "oknum" pejabat biadap
Macul, 11 Nov 07
oalah suroboyo suroboyo.... nasibmu kini....
Seorang Pertapa yang Sibuk Pada Puisi
Pada tidur yang teramat panjang di tepi danau
Puisi menggelitik di ujung kaki yang menyemut
Dilelahnya waktu sekumpulan angin liar
menggugah pertapaannya
Tubuh ringkih dilahap bulan dan matahari
Kepalanya ladang kertas yang subur
Kabut gigilkan suhu di bawah 4 derajat
Pertapa khusuk menyelimuti kata
Selamatkan puisi yang paling sakti
Entah sampai dimana kata katanya terhenti
Mungkin pada perdu yang mulai merayap ditubuhnya
Atau pada rindu yang tak pernah Ia tahu mulai beku
Macul, 11 November 2007
Puisi menggelitik di ujung kaki yang menyemut
Dilelahnya waktu sekumpulan angin liar
menggugah pertapaannya
Tubuh ringkih dilahap bulan dan matahari
Kepalanya ladang kertas yang subur
Kabut gigilkan suhu di bawah 4 derajat
Pertapa khusuk menyelimuti kata
Selamatkan puisi yang paling sakti
Entah sampai dimana kata katanya terhenti
Mungkin pada perdu yang mulai merayap ditubuhnya
Atau pada rindu yang tak pernah Ia tahu mulai beku
Macul, 11 November 2007
Menuju Lembah
Merah menjadi syarat mata mata nanah
Yang sibuk menyebut Tuhan
Atas kosong yang kerontang
Dalam dada, otak, dan lambung
Sedangkan putih menjadi tanda
Atas luka luka darah
Yang semburkan asap tebal
Di hamparan landai tanah
Lembah amarah
Yang sibuk menyebut Tuhan
Atas kosong yang kerontang
Dalam dada, otak, dan lambung
Sedangkan putih menjadi tanda
Atas luka luka darah
Yang semburkan asap tebal
Di hamparan landai tanah
Lembah amarah
Subscribe to:
Posts (Atom)
Lelaki Kecil dengan Punggung Kura - Kura
Lelaki kecil berjalan meniti tepi jalan sambil menggandeng bapak Ingus yang naik turun ia biarkan sambil mengingat hitungan mundur Tangan la...
-
Berkata senja pada pagi "Aku lelah menjadi sesudahmu" Dengan tangisnya yang luruh "Aku ingin menjadi kamu" Waktu lama me...
-
Bagaimana bisa aku bercakap-cakap sedangkan ruangan ini begitu kecil dan kau melayang-layang di luar sana Bagaimana aku me...