Sepanjang lagak yang menderu di atas pentas
Mata mata juling yang lengah terkesiap
Ia menyeruak diantara bayang penggila senyap
Tawanya menggelegar bak deru mesiu di tengah ladang perang
Ia hinggap diantara kap kap besi
Mendiami tong tong yang kosong
Lelah langit meredup menunduk hormat
Entah siapa bisa menahan gelak
Tak juga latar latar musik yang bosan didengar
Atau gerak gerak pantomim bisu yang kaku
Tak juga raja atau peri yang mabuk
Pada gendongan malam yang terasing
"Terbata berkata-kata, mengucapkan syukurpun dieja. Menggagap kata, mulut kelu hingga mata hampir saja enggan berkedip. Segala proses beku membatu, di bening abjad pun sering mengeluh."
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Lelaki Kecil dengan Punggung Kura - Kura
Lelaki kecil berjalan meniti tepi jalan sambil menggandeng bapak Ingus yang naik turun ia biarkan sambil mengingat hitungan mundur Tangan la...
-
Berkata senja pada pagi "Aku lelah menjadi sesudahmu" Dengan tangisnya yang luruh "Aku ingin menjadi kamu" Waktu lama me...
-
Bagaimana bisa aku bercakap-cakap sedangkan ruangan ini begitu kecil dan kau melayang-layang di luar sana Bagaimana aku me...
No comments:
Post a Comment