Seperti sungai tanpa hilir ataupun hulu
Arusmu tenang, berlapis keling hitam batu
Entah apa yang tersembunyi?
Tubuh berakar urat basah keringat
Meliuk di antara rerimbun pohon,
Mencumbu padang edelweis
Goa kapur kau setubuhi, hingga kemudian
Bersepisepi di tepian kawah
Rerumputan sepanjang setapak
Bertapa menunggu jejakmu
Berbekal peta dan kompas
Jalurmu tak pernah sama
Di kepalamu
Ada puncak yang berubah-ubah
Juga bulat matahari yang selalu salah
Alur jalurmu kubaca, siasia
Hanya ceceran huruf dari namamu
: Menjadi arah panah perjalanan
Sby, Nov 2008
"Terbata berkata-kata, mengucapkan syukurpun dieja. Menggagap kata, mulut kelu hingga mata hampir saja enggan berkedip. Segala proses beku membatu, di bening abjad pun sering mengeluh."
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Lelaki Kecil dengan Punggung Kura - Kura
Lelaki kecil berjalan meniti tepi jalan sambil menggandeng bapak Ingus yang naik turun ia biarkan sambil mengingat hitungan mundur Tangan la...
-
Berkata senja pada pagi "Aku lelah menjadi sesudahmu" Dengan tangisnya yang luruh "Aku ingin menjadi kamu" Waktu lama me...
-
Bagaimana bisa aku bercakap-cakap sedangkan ruangan ini begitu kecil dan kau melayang-layang di luar sana Bagaimana aku me...
1 comment:
si ode tahu arah atau tidak dalam menapaki dunia ini?Gagah atau korban?
Post a Comment