"Terbata berkata-kata, mengucapkan syukurpun dieja. Menggagap kata, mulut kelu hingga mata hampir saja enggan berkedip. Segala proses beku membatu, di bening abjad pun sering mengeluh."
Yang Teramat Samar
Hampir basi malah
Taman kota awal kisah baru
Berjejal kisah malam hingga shubuh
Klakson mobil yang tak pernah bisu
Masa itu masih menggenang
Dari kenangan yang semakin garang
Samar .. selalu begitu
Mengecapmu rasanya tabu
Sungguhpun begitu rindu
Samar.. tak mungkin kekal
Sedangkan janji tinggal sejengkal
Ketika Berkelana dengan Delman
:Pakcik Achmad
Lalu aku terburu menarik tali kendali
Karena delman laju teramat kencang
Sejenak memandang pekarangan sepi
Yang berjuntai akar rumbai puisi
Di sana seorang bapak tua dengan tubuh mungil
Dengan otot otot kaku dan mata yang binar
Memanggul pupuk, menjinjing ember berisi air
Mengerjap mata memainkan kata
Di rumahnya berpunggung landai
Aku sekedar menapak sepasang jejak
Sedangkan kudaku berteduh
Dengan kekang yang diikat pada pohon randu
Sembari menikmati suguhan rumput
Rupanya pesta meriah akan berlangsung
Di hari yang mulai senja
Tikar anyaman bambu tergelar
Bergambar potongan kue dengan cherry di atasnya
Ia lalu duduk bersila melanjutkan memilin akar
Untuk dijadikan tali ikat penguat rumah
Dan aku asyik menghitung berapa lembar uban di kepalanya
Pesta itupun riuh dalam dada walau sepi tanpa musik
Hanya gemerisik angin dan dengung jangkrik
19 Februari 2008
Sebentar Saja Rehat
Bolehkah aku sebentar saja rehat
Untuk berdiam di sebuah pulau tak berpenghuni
Akan kurobohkan satu persatu pepohonan
Sekedar untuk melepaskan kesal
Lalu tertidur di dalam goa yang juga sepi.
Tanpa dengkur ataupun tetes tetes air dari stalagtit.
Kemudian terbangun menggugurkan kenangan satu persatu
Andai saja tubuhku ini nanti tumbang dimakan lelah
Andai saja mataku buta akibat sembab
Sediakan saja upacara sederhana tanpa sesaji
Asal do'a selalu tersiar hanya untuk ketenangan
4 Februari 2008
Lelaki Kecil dengan Punggung Kura - Kura
Lelaki kecil berjalan meniti tepi jalan sambil menggandeng bapak Ingus yang naik turun ia biarkan sambil mengingat hitungan mundur Tangan la...
-
Berkata senja pada pagi "Aku lelah menjadi sesudahmu" Dengan tangisnya yang luruh "Aku ingin menjadi kamu" Waktu lama me...
-
Bagaimana bisa aku bercakap-cakap sedangkan ruangan ini begitu kecil dan kau melayang-layang di luar sana Bagaimana aku me...