: Joko bibit
Kau bilang muda bergolak
Digelontor syahwat keliaran
Lantas aku menenggaknya perlahan
Seperti pecandu menggelegak alkohol
Dari bibir botol yang retak
Yang muda yang bercerita,
garami nafsunafsi jadilah luka
Tak terpahami, gemuruh darah dalam batinmu
Kaum tetua pemuja patung semedi
Sekecap kata kalah di bibirmu
Ingatkan aku..
Pujian adalah kematian perlahan
Jarak mungkin telah menjadi jembatan usia
Atau hanya sekedar penanda yang dihitung mundur
Oleh para pemahat tubuh-kata
Lantas menulisnya di atas podium penghormatan
Dengan sketsa-sketsa miniatur laku
Tidaklah lebih menarik
Kata-kataKu di tubuhMu
Jangan diam..!
Cambuk aku lagi Tuan
Sby, 5 Maret 2011
"Terbata berkata-kata, mengucapkan syukurpun dieja. Menggagap kata, mulut kelu hingga mata hampir saja enggan berkedip. Segala proses beku membatu, di bening abjad pun sering mengeluh."
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Lelaki Kecil dengan Punggung Kura - Kura
Lelaki kecil berjalan meniti tepi jalan sambil menggandeng bapak Ingus yang naik turun ia biarkan sambil mengingat hitungan mundur Tangan la...
-
Berkata senja pada pagi "Aku lelah menjadi sesudahmu" Dengan tangisnya yang luruh "Aku ingin menjadi kamu" Waktu lama me...
-
Bagaimana bisa aku bercakap-cakap sedangkan ruangan ini begitu kecil dan kau melayang-layang di luar sana Bagaimana aku me...
No comments:
Post a Comment