Andai - Andai

Anak Pedagang remote:

Jika nanti aku besar
Kujual sebuah remote warna perak
Hentikan lalu lalang manusiamanusia hilang

Agar tak lagi sibuk merubah channel
Kejar tayangan tivi warna suram terang
Lantas menggambar saja sendiri, mimpi

Anak Pedagang Bakso:

Jika nanti aku besar
Kubuat bakso raksasa mengganti bumi
Yang kata orang sebulat mataku

Dengan kuah pekat, mie lembut
Kaldunya berkelip serupa bintang
Di mangkok bergambar peri, ibu

Anak pedagang Jagung Bakar:

Jika nanti aku besar
Akan kupasang arang, fondasi gedung jagung raksasa
Tinggi, menjulang menikam-nikam langitku

Asap bakar aroma magis
Kuhipnotis para penikmat jagung
Sabut dijadikan rambut, tubuhnya kaku
Umpati bonggol-bonggol sepi

Anak Pedagang Kopi :

Jika aku besar
Akan kutumbuk biji kopi sendiri, balurkan di tiap jengkal tubuh
Agar samar di antara remang gelap

Diam-diam menyelinap di halaman buku bersampul putih
Di sana, aku menjadi kata-kata pengganti tinta

sby, Maret-Mei 2009

Bicara Seadanya Saja

aku tidak akan membuat kepala kepala yang lain percaya isi kepalaku
karena sudah banyak sepatu yang mampir lindas di sana
rambutnya kebas, dan basah keringatnya sendiri

aku juga tidak akan menyumpal mulut mulut yang lain dengan mulutku
karena bisa bisa meracau hampir di seluruh pembuluh darahnya
banyak bekas cincin kawin dan kain kafan basah liurnya sendiri

akupun tak akan melindas tubuh tubuh yang lain dengan tubuhku
karena banyak tikar sudah digulung diolesi mentega dan tepung roti
dan juga cacian membakar seluruh kulitnya sendiri

jangan bilang aku atau siapa, otak yang berlubang-lubang
karena isinya serapan tai basi, blunder retak dari baskom pecah

jangan juga kibarkan perang karena lelah sibuk mengadu
melempar kemudian ditangkapnya lagi

Sby, 24 Maret 2009

Catatan Duka

Dulu di ujung sana dekat cadas bebatuan
Pelukmu hangat pada tubuh hampir beku

Lembah ini terlalu curam dan terjal
Angin melingkar-lingkar
Dan hujan yang tak juga reda

Di sini, kau hilang dalam gelap
Ketika lelahku tertidur lelap

Sengaja pergimu diam tak hendak melihat air mata
Menetes di kubangan lembah

Begitukah perpisahan sebuah luka yang alpha
Terasa pekat berenang di antara kolam duka

Kembaliku putari lembah, ingatkan dada didekap keranda

:Nisan terpasang, dalam isak yang tak juga reda

Sby, 11 Maret 2009

Lelaki Kecil dengan Punggung Kura - Kura

Lelaki kecil berjalan meniti tepi jalan sambil menggandeng bapak Ingus yang naik turun ia biarkan sambil mengingat hitungan mundur Tangan la...