Disebutnya Tirai tanpa jendela
Ia melebur searoma tanah
dingin yang sunyi
Demikian hari menyebutnya hujan
Titisan duka di ujung mata
Tanpa jendela ia membungkam senja
Tanpa waktu ia datang menggebu
Menganak genangan hitam
Pesakitan basah pada dinding suram
Sebuah pintu menggigil
Tibamu yang tak kunjung henti
Lumpuhkan cerita
Seharusnya berakhir bahagia
: Dan tangis adalah kau yang tak pernah berhenti
Sby Hujan, 7 Desember 2008
No comments:
Post a Comment