Teng..teng.. teng...
Sayup kudengar suara lonceng, lantasku berlari
Mengekor pintu yang hampir terkatup
Aku selalu masuk di bagian terakhir
Dentang bel berkali-kali di ujung lorong
Gerbang, sesenti lagi merapat
Perayaan dimulai, terompet gegap
Meledekku yang melangkah gagap
Topi pestaku lepas di kepala
Berhambur bersama angin lewat
Aku terlambat..
Terlambat...
Lagi, lagi, lagi
:Lonceng runtuh, hati retak sebelah
Mei-Nov 2008
"Terbata berkata-kata, mengucapkan syukurpun dieja. Menggagap kata, mulut kelu hingga mata hampir saja enggan berkedip. Segala proses beku membatu, di bening abjad pun sering mengeluh."
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Lelaki Kecil dengan Punggung Kura - Kura
Lelaki kecil berjalan meniti tepi jalan sambil menggandeng bapak Ingus yang naik turun ia biarkan sambil mengingat hitungan mundur Tangan la...
-
Berkata senja pada pagi "Aku lelah menjadi sesudahmu" Dengan tangisnya yang luruh "Aku ingin menjadi kamu" Waktu lama me...
-
Bagaimana bisa aku bercakap-cakap sedangkan ruangan ini begitu kecil dan kau melayang-layang di luar sana Bagaimana aku me...
No comments:
Post a Comment