"Terbata berkata-kata, mengucapkan syukurpun dieja. Menggagap kata, mulut kelu hingga mata hampir saja enggan berkedip. Segala proses beku membatu, di bening abjad pun sering mengeluh."
Samar
Di sebuah terang ia menjelma titiktitik tipis Beradu pada garisgaris teramat tebal
--begitu samar
Aku hanya bergelayut pada do'a-do'a Kenyataan atau hanya harapan
: Mana yang seharusnya?
Macul, 27 okt 2008
2 comments:
Anonymous
said...
Hai itu fatamorgana. Jangan tertipu oleh perangkap pandangan semu. Lebih baik padamkan lampu atau tutup daun pintu dan jendela rapat-rapat dan kita masuk dalam kedalaman ekstase.
2 comments:
Hai itu fatamorgana. Jangan tertipu oleh perangkap pandangan semu. Lebih baik padamkan lampu atau tutup daun pintu dan jendela rapat-rapat dan kita masuk dalam kedalaman ekstase.
kini ku berektase. menangkapi gelap yang makin liar di kepala
Post a Comment