Di sini di sebuah kebun
Tunggui bibit jadi tunas atau
Mati di gempur belatung
Kuhitung waktu, Mundur
Aku sibuk, jangan kau ganggu
Nanti saja ketika sore sudah berganti kelamin
Dan kau tetap memaksa
Menyusup di antara gendang telinga
Membisikkan lengang, Kudengar apa?
Aku sibuk, tolong ganggu
Sekarang telingaku sedang bising
Dan kau tetap diam
Mengambil jarak antara sore dan malam
Tanpa kelamin, Lalu kenapa?
Aku sibuk, kamu tidak sibuk
Kamu mungkin sibuk, aku ingin sibuk
Sepakat...
Menunjuk waktu
Bisikmu serupa tabir
: Harusnya sore berkelamin
Ruang Gelap, 2 Juni 08
Setelah jagongan di Kebon Bibit
"Terbata berkata-kata, mengucapkan syukurpun dieja. Menggagap kata, mulut kelu hingga mata hampir saja enggan berkedip. Segala proses beku membatu, di bening abjad pun sering mengeluh."
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Lelaki Kecil dengan Punggung Kura - Kura
Lelaki kecil berjalan meniti tepi jalan sambil menggandeng bapak Ingus yang naik turun ia biarkan sambil mengingat hitungan mundur Tangan la...
-
Berkata senja pada pagi "Aku lelah menjadi sesudahmu" Dengan tangisnya yang luruh "Aku ingin menjadi kamu" Waktu lama me...
-
Bagaimana bisa aku bercakap-cakap sedangkan ruangan ini begitu kecil dan kau melayang-layang di luar sana Bagaimana aku me...
No comments:
Post a Comment