Aku lari sambil terbirit
Menuju pos polisi terdekat
"Apa yang hilang?"
"Sebuah nama"
Suaraku lirih, nyaris tak terdengar
"Terakhir diletakkan di mana?"
"Di sini" jawabku mendekap dada
Tanyanya dingin, bernada datar
"Kapan anda sadar bahwa telah hilang?"
"Mungkin kemarin, waktu bulan penuh"
Linglung,
"Apa anda curiga dengan sesuatu?"
"Tidak, malam itu justru teramat ganjil. Sepi. Hanya detak yang tiba-tiba melemah"
Krak.. krak...grek.. grek.. krak.. krak...
Suara mesin ketik memburu. mencatat laporan kehilangan secara singkat
: Telah hilang sebuah nama ketika purnama
Ruang Gelap, 28 Mei 2008
"Terbata berkata-kata, mengucapkan syukurpun dieja. Menggagap kata, mulut kelu hingga mata hampir saja enggan berkedip. Segala proses beku membatu, di bening abjad pun sering mengeluh."
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Lelaki Kecil dengan Punggung Kura - Kura
Lelaki kecil berjalan meniti tepi jalan sambil menggandeng bapak Ingus yang naik turun ia biarkan sambil mengingat hitungan mundur Tangan la...
-
Berkata senja pada pagi "Aku lelah menjadi sesudahmu" Dengan tangisnya yang luruh "Aku ingin menjadi kamu" Waktu lama me...
-
Bagaimana bisa aku bercakap-cakap sedangkan ruangan ini begitu kecil dan kau melayang-layang di luar sana Bagaimana aku me...
2 comments:
nice poem mbak..
trimakasih mbak ulan..
Post a Comment