Sebuah pesan singkat, dititipkan di celah-celah rumah.
Di sana tertulis "Cinta, aku pulang menuju kekasihku"
Lantas kugulung kertas yang kumal itu. Karna aku lama tak bertandang pulang.
Siapa?
Untuk Siapa?
Sesekali aku ingat rumahku terang, bising dan hangat saat bulan tersisa setengah. Saat ia selalu datang menyelinap lewat kata-kata "akulah lelaki muram terbelah bulan"
Malam ini bulan sedang penuh tidak mungkin itu kau.
Atau aku yang selalu terlambat pulang. Dan menyambut kedatanganmu
Kau datang lagi?
Kupandangi bingkai pintu dan celah jendela yang telah kosong.Tidak kutemui wajahmu di sana. Hanya belulang rusuk yang hampir busuk
:Mungkin itu kau atau seseorang yang lain
No comments:
Post a Comment