Duapuluh Delapan Sajak Cinta

Sajak pertama turun seperti kabut

Lalu menjadi hujan tipis

Sejuk dihati


Sajak kedua pagi yang silau

Terkurung terik matahari

Panas di ubun ubun


Sajak ketiga menyelimut emas

Berubah senja dengan angin dingin

Semilirnya memabukkan


Sajak keempat berubah malam

Temaram bulan semakin sendu

Teriring rindu


Sajak kelima di langit bintang

Tertinggal lolongan sepi

Menjadi gigil panjang


Sajak keenam terlelap mimpi

Di gerbang cinta

Terburai basah pipi


Sajak ketujuh, kedelapan dan seterusnya

Tidur panjang menunggu kabisat

Sambil berkhayal sajak cinta kedua puluh delapan


Macul, 16mei07

Pada Puisi Yang Terlupa


Langkah terus berpacu

Lagu mulai kaku

Kata mulai bisu


Sibuk berselendang

Kata kata panjang


Puisi terus saja mengetuk

Jari jemari mulai merutuk


“Kau sedang ingkar janji?”


8mei07 01.01

Pemecah Rekor

Himbauan buat para pemecah rekor


Buatkan

Kapas pembersih telinga yang SUPER besar

Penyakit ini permanen banyak pejabat yang tuli

Kupingnya jarang dibersihkan

Baginya dokter THT lebih mahal daripada rekreasi luar negeri


Harap segera ditanggapi

Bukankah belum tercatat di muri ?

Lelaki Kecil dengan Punggung Kura - Kura

Lelaki kecil berjalan meniti tepi jalan sambil menggandeng bapak Ingus yang naik turun ia biarkan sambil mengingat hitungan mundur Tangan la...