Maka debu adalah ayat yang terlanjur berceceran
Pada tangkup senyum, terselip di lipatan wajah
Kau pemanggul dongeng malam
Kisahmu adalah kerjap mata muara darah
Yang mengalirkan sungai sunyi
Juga keruh telaga di dada
Kau tahu...
Akulah pejalan yang menggandeng mendung
Tinggalkan jejak-jejak angin
Dan lenggok pinggul merah senjaku
Panggil petang, menghela resah terang
Bersajak tentang pencari ujung cerita
Atau akhir sujud kembang rumput liar
Akh...
Mata muara darah menelikung jarak
Ikatkan selendang hitam panjang
Pada pinggul merah senja
Sby, April 2010
1 comment:
kau tahu..
akulah pejalan yang menggandeng mendung
asik juga kalimat ini... ^^
kunjungi blog saya donk di http://ardy-kresna-crenata.blogspot.com/
ada puisi, cerpen, dan novel
siapa tahu suka
hehehe
Post a Comment