Aku mencongkel bola mata menjadi sebutir kelereng
Kemudian aku gelindingkan di atas pusar ibu
"Ibu, bermainlah sebentar bersamaku"
Kemudian ibu, menarik sebelah telinganya
menjadikan selembar uang-uangan
kemudian uang itu ditukar dengan sepatu Ayah
Sepatu ayah, aku sembunyikan di dalam lemari es
"Ayah, temani aku mengerjakan tugas sekolah"
Ayah melepas telapak kakinya
kemudian dijadikannya perahu kecil
Telinga ibu hilang satu, tapi bisa mendengar isakku
Telapak kaki ayah tak bisa menjejak, tapi bisa mengejarku
Aku bermain menuju ke pantai, menuju laut menaiki perahu
Kata kata biasa bermain sendiri, sesekali bermain dengan aku atau kau
Dunia kata adalah taman bermain, hanya saja terlalu serius
Surabaya, 21 Des 2020
No comments:
Post a Comment