Sebuah Kabar Rahasia

Kenapa berahasia, jika itu hanya sia-sia
Menyimpan simpul hingga berkarat usia

Tangisi cerita yang kau anggap sepi
Padahal diubun-ubunmu, memutar hingar musik

Apa yang kau dengar?
Jika luka, amarah, tawa, dan sekedar rasa senyap
Kau bawa dalam tidurmu

Kau tak pernah tahu
Kenapa tanda tanya selalu membawa titik
Kau tak pernah tahu
Kenapa hitungan sajak-matematik begitu rumit

Bukankah udara begitu pasrah menghabisi diri
Di liarnya arus, di rodaroda mesin, di selasela nasib,

Bahkan diam-diam menyusup di liang telinga.
Menjadi bisik yang sepi,
Yang tak terdengar sesiapa atau apa yang lain.

Tapi ia tak sekedar menjadi bisik yang berisik

Sungguh, kerinduan datang
Hanya sewaktu-waktu

Kalau begitu biarkan saja pertanda menjadi
Rahasia di halaman berikutnya

Surabaya, Juli – Agust 2011

No comments:

Lelaki Kecil dengan Punggung Kura - Kura

Lelaki kecil berjalan meniti tepi jalan sambil menggandeng bapak Ingus yang naik turun ia biarkan sambil mengingat hitungan mundur Tangan la...