"Terbata berkata-kata, mengucapkan syukurpun dieja. Menggagap kata, mulut kelu hingga mata hampir saja enggan berkedip. Segala proses beku membatu, di bening abjad pun sering mengeluh."
Sampur Bapak
:Budi Palopo
Dalam gendongan langit
Aku meringkuk dalam jaritmu
Aku tak lagi takut membidik titik jauhMu
Karena Ia tak peduli suara parau tangis
Timang aku, si anak angin
Menyusu pada merah darah matahari
Meracau di tengah amuk pusaran bumi
Menari menggenggam selendang wungu
Tarian katamu, seperti sesumbar
Yang diterbangkan ke atas langit
Timang aku, pak
Tambatkan sampurmu, padaku
Agar kematian tak lagi membauiku
Agar sengau - lenguh mencipta
Sajak buta-tuli
Hampir Shubuh, 18 Juli 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Lelaki Kecil dengan Punggung Kura - Kura
Lelaki kecil berjalan meniti tepi jalan sambil menggandeng bapak Ingus yang naik turun ia biarkan sambil mengingat hitungan mundur Tangan la...
-
Berkata senja pada pagi "Aku lelah menjadi sesudahmu" Dengan tangisnya yang luruh "Aku ingin menjadi kamu" Waktu lama me...
-
Bagaimana bisa aku bercakap-cakap sedangkan ruangan ini begitu kecil dan kau melayang-layang di luar sana Bagaimana aku me...
No comments:
Post a Comment