Tragedi Bunuh Diri Karna Puisi

Pada suatu pagi yang lengang
Seutas kalimat puitis ia curi diam-diam
Lalu disimpan di antara lipatan lengan

Di rumah-rumah ibadah
Puisi baru tlah ia racik dan dijadikan ta'jil
Lengkap dengan mantra
Yang ia petik dari ranting malam

Tanpa dimasak matang
Hanya direndam air setengah lantang

Iapun lahap sendiri, dikecap cepat
Sambil garuk-garuk pantat

Esok hari Ia mengaduh... semua orang lantas gaduh
Perutnya menggembung mungkin keracunan
Lilitan sakit berhari-hari menggigit otak yang disepuh

"Aku tak tahan...!"
Ia berdiri berteriak lantang lantas menulis wasiat

"Aku tidak akan menyerah...! "
"Wahai para Bijak, aku bukan petugas Tinja"
teriaknya parau

Beberapa parang yang berkarat ia sajikan
Untuk dilahap leher dan kemaluannya

Malam itu terjadilah tragedi
Dan adzan berseru cibir pada mayat nyinyir

9 Mei 2008

No comments:

Lelaki Kecil dengan Punggung Kura - Kura

Lelaki kecil berjalan meniti tepi jalan sambil menggandeng bapak Ingus yang naik turun ia biarkan sambil mengingat hitungan mundur Tangan la...