Tersesat

Kemana pulang dituju
Jika rumah rumah tak lagi berpintu

Kemana layar bersandar
Jika dermaga sibuk menghitung ombak

Kemana berkeluh luka
Jika nanah mengkristal di lingkar mata

Kemana bermanja sepi
Jika segala ruang sibuk beropini

4 Maret 2008

2 comments:

Anonymous said...

Di sana, pintu itu masih ditunggui ibu
di buritan, di tengah peluh berasam garam
aku menunggu kedatangan Tuhan
Dia mengajakku berlayar
bukan di samudera tetapi di surga [Halaaaah, ngawur]

Salam kenal mbak Gita

Anonymous said...

nice poet.

Lelaki Kecil dengan Punggung Kura - Kura

Lelaki kecil berjalan meniti tepi jalan sambil menggandeng bapak Ingus yang naik turun ia biarkan sambil mengingat hitungan mundur Tangan la...