Direngkuhnya ingin bertemu
Kau pergi berlabuh
Senjamu berkutat bulan muram
Lelaki menyapa bulan
Pada peraduan malam
Tiba kau lewat
Tak tersisa
Tak terasa
Hanya segitu
Beberapa detik mengiggau
Ingin bertemu
Ada yang dengar
Bulanpun datang sekejap
Namun lewat seperti mengerjap
2des06
Ada setan lewat untung tak menerkam
Lama tak bertemu ternyata begitu saja "W"
"Terbata berkata-kata, mengucapkan syukurpun dieja. Menggagap kata, mulut kelu hingga mata hampir saja enggan berkedip. Segala proses beku membatu, di bening abjad pun sering mengeluh."
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Lelaki Kecil dengan Punggung Kura - Kura
Lelaki kecil berjalan meniti tepi jalan sambil menggandeng bapak Ingus yang naik turun ia biarkan sambil mengingat hitungan mundur Tangan la...
-
Berkata senja pada pagi "Aku lelah menjadi sesudahmu" Dengan tangisnya yang luruh "Aku ingin menjadi kamu" Waktu lama me...
-
Bagaimana bisa aku bercakap-cakap sedangkan ruangan ini begitu kecil dan kau melayang-layang di luar sana Bagaimana aku me...
1 comment:
Sajak: Wafie el-Luthfy
Pagi yang dingin tak terasa kita cumbui bersama
hanya karena ingin menunggu datangnya
bis 80 coret atau 65 putih/kuning mengantarkan kita
ke universitas Al-Azhar tercinta.
Disaat penantian itu menghitung waktu
tak terasa sudah 2 jam berlalu
kita terus menunggu dan menunggu
hidung bis di pinggiran jalan berdebu.
Aku penat berdiam disini
kaupun lelah berdiri sejak tadi
menunggu bis yang akan kita tumpangi.
Tapi, apa yang terjadi
bis 80 coret/65 yang kita nanti
belum nampak di depan garasi.
Ach, sungguh bosan sekali penantian seperti ini
jika setiap hari harus begini
kapan kita bisa mencari dan mendapati
ilmu yang dititipkan kekasih-kekasih Ilahi
di Al-Azhar univerity.
Waktupun terus berlari
menyeret hati untuk bersaksi;
" satu penantian yang menjengkelkan hati, tidak pernah berujung pasti."
Lalu, sepintas kudengar kau menghela nafas tinggi-tinggi
mendamaikan diri, mencoba menenangkan hati
dengan kalimat tasbih memuji sang Ilahi,
agar diberi kekuatan dan kesabaran atas penantian ini.
Takbirpun bersolek di menara yang tinggi
selaras dengan taubat hati
kembali beristigfar atas ketidaksabaran ini...
Pinggiran Jalan Berdebu, 04 Des '06
Post a Comment