Yang dinyanyikan malam, penat
Yang disimpan suram bulan, resah
Satu luka, seribu cerita dan empat cangkir kopi
Memadu gelak dan kecup kenang
Cerita tentang masa lalu, yang tak berkesudah
Kupu-kupu merobek kepompong
ia jatuh terlelap, rebahkan sayap yang basah
Apa yang kau simpan di nada minormu?
sby on the road, 8 Juni 2013
"Terbata berkata-kata, mengucapkan syukurpun dieja. Menggagap kata, mulut kelu hingga mata hampir saja enggan berkedip. Segala proses beku membatu, di bening abjad pun sering mengeluh."
Di Suatu Malam
Kusesap kembali candu malam
di antara deru sepi, yang lama menepi
Ada sapa rindu, perempuan bersuara perdu
menelusuri kabar dari sisa debu di helai daun kering
Sisa riuh, merendah di grobak warung kopi
lelaki tua menyibak trotoar, menghentikan tawa sendawa
menatap dengan wajah tertunduk begitu dalam
Dusta - dusta lusuh di tubuhnya, melekat
seperti aroma apek di kemeja berwarna kusam
Ada cerita letih di kehidupannya
Juga ada siluet lelaki terbelah bulan
Apa kabarmu, Mei?
Sby on the road, 8 Juni 2013
di antara deru sepi, yang lama menepi
Ada sapa rindu, perempuan bersuara perdu
menelusuri kabar dari sisa debu di helai daun kering
Sisa riuh, merendah di grobak warung kopi
lelaki tua menyibak trotoar, menghentikan tawa sendawa
menatap dengan wajah tertunduk begitu dalam
Dusta - dusta lusuh di tubuhnya, melekat
seperti aroma apek di kemeja berwarna kusam
Ada cerita letih di kehidupannya
Juga ada siluet lelaki terbelah bulan
Apa kabarmu, Mei?
Sby on the road, 8 Juni 2013
Tak.. Tak.. Tak.. Tak..
Kepada Sahabat Baikku
Fahrudin Nasrulloh
Tak.. Tak.. Tak... Diam
Terbata Kata
Dalam isak yang sepi
Aku digulung kabar mendung
Ditengah detik yang berlarian
Ditengah kabar
Tak.. Tak.. Tak.. Selesai
Tak.. Tak.. Tak... Sempat
Maaf tersampaikan
Salam terlempar jauh
Enggan, tinggal tersumpah serapah
Pergimu, meninggalkan barisan kalimat
Tak sempat jua ku tengok saat terakhir
Penyesalan menjeda
Tak.. Tak.. Tak...
Tak.. Tidak.. Tak.. Tidak..
Memungkiri adalah sia-sia
Pesanmu akan tetap terkenang
"Menulislah, walau hanya sebait"
Tak.. Tak.. Tak...
Tak ku hirau saat itu
Sungguh aku enggan berjanji padamu, kawan.
Tak ada satu kalimat terselesaikan untukmu
Tak.. Tak.. Tak.. Tidak.. Tak.. Tak... Tidak..
Hanya keikhlasan yang sanggup kupersembahkan
Untukmu
Surabaya, Juni 2013
Fahrudin Nasrulloh
Tak.. Tak.. Tak... Diam
Terbata Kata
Dalam isak yang sepi
Aku digulung kabar mendung
Ditengah detik yang berlarian
Ditengah kabar
Tak.. Tak.. Tak.. Selesai
Tak.. Tak.. Tak... Sempat
Maaf tersampaikan
Salam terlempar jauh
Enggan, tinggal tersumpah serapah
Pergimu, meninggalkan barisan kalimat
Tak sempat jua ku tengok saat terakhir
Penyesalan menjeda
Tak.. Tak.. Tak...
Tak.. Tidak.. Tak.. Tidak..
Memungkiri adalah sia-sia
Pesanmu akan tetap terkenang
"Menulislah, walau hanya sebait"
Tak.. Tak.. Tak...
Tak ku hirau saat itu
Sungguh aku enggan berjanji padamu, kawan.
Tak ada satu kalimat terselesaikan untukmu
Tak.. Tak.. Tak.. Tidak.. Tak.. Tak... Tidak..
Hanya keikhlasan yang sanggup kupersembahkan
Untukmu
Surabaya, Juni 2013
Subscribe to:
Posts (Atom)
Lelaki Kecil dengan Punggung Kura - Kura
Lelaki kecil berjalan meniti tepi jalan sambil menggandeng bapak Ingus yang naik turun ia biarkan sambil mengingat hitungan mundur Tangan la...
-
Berkata senja pada pagi "Aku lelah menjadi sesudahmu" Dengan tangisnya yang luruh "Aku ingin menjadi kamu" Waktu lama me...
-
Bagaimana bisa aku bercakap-cakap sedangkan ruangan ini begitu kecil dan kau melayang-layang di luar sana Bagaimana aku me...