Mulut-mulut koper
Sibuk pasang kancing
Dengan digit angka loncat
Deret berjajar rekat empat
Klik.. klak.. klik.. klak..
Gembok masih bungkam
Mulut-mulut koper
mirip Telepon koin
: Brani berapa, agar terbuka?
Surabaya, 11 Juli 2008
"Terbata berkata-kata, mengucapkan syukurpun dieja. Menggagap kata, mulut kelu hingga mata hampir saja enggan berkedip. Segala proses beku membatu, di bening abjad pun sering mengeluh."
Antara Meja, Puntung dan Puisi
Puisi berceceran serupa tai
Di antara gelas-gelas kaca yang retak tepi
Seusai cerita berongga-rongga ditulis rapi
Puisi menjadi serpihan abu
Di antara gelas-gelas kaca yang retak tepi
Seusai cerita berongga-rongga ditulis rapi
Puisi menjadi serpihan abu
Berserak dalam asbak persegi
Jumlahnya lebih dari puntung udut
Bekas mulut pendongeng yang berisik
Bungkul, Juli 2008
"Akhir cerita malam itu"
Jumlahnya lebih dari puntung udut
Bekas mulut pendongeng yang berisik
Bungkul, Juli 2008
"Akhir cerita malam itu"
Inilah Kisah Lelaki yang Keras Kepala
Berenanglah ia tanpa pelampung, memanggul ombak
Berkoar kasar memanggil posaidon yang lelap di dasar laut
Lelaki tak pernah tau di mana ia kan bertepi
"Lautan terlalu luas, sayang" camar menguik di atas kepalanya
Sebelum karam dan hancur tubuh, rakit ribuan plankton menjadi pijakan
Lalu ukir kata puitis di antara ladang karang
Sebelum air mata membaur asin laut
Menyeringai kisah yang terjungkir
: Ironi ada akhirnya
Bungkul, Juli 2008
Berkoar kasar memanggil posaidon yang lelap di dasar laut
Lelaki tak pernah tau di mana ia kan bertepi
"Lautan terlalu luas, sayang" camar menguik di atas kepalanya
Sebelum karam dan hancur tubuh, rakit ribuan plankton menjadi pijakan
Lalu ukir kata puitis di antara ladang karang
Sebelum air mata membaur asin laut
Menyeringai kisah yang terjungkir
: Ironi ada akhirnya
Bungkul, Juli 2008
Perempuan dalam Genggaman
Sintal tubuh tinggalkan jejak, duka
Berlalu dengan dada yang guncang
Jari lentik beku dalam genggaman
Lelaki berlabuh di kerling matanya
Bisikkan cerita yang tanpa ujung
Lembar-lembar telah basah
Dan kata untaian kisah urung cair
Di balik surai rambut ia berucap lirih
"Biar saja kisah ini kosong, tanpa noda"
Sebelum riak ombak gontaikan
Kapal tanpa kemudi
: Jemaripun terpaut, dengan do'a yang mubazir
Bungkul, Juli 2008
Berlalu dengan dada yang guncang
Jari lentik beku dalam genggaman
Lelaki berlabuh di kerling matanya
Bisikkan cerita yang tanpa ujung
Lembar-lembar telah basah
Dan kata untaian kisah urung cair
Di balik surai rambut ia berucap lirih
"Biar saja kisah ini kosong, tanpa noda"
Sebelum riak ombak gontaikan
Kapal tanpa kemudi
: Jemaripun terpaut, dengan do'a yang mubazir
Bungkul, Juli 2008
Belukar
Jalar jaring akar-akar rumbai
Sangkut berhala jala
Rimbamu sesat
Hutan kalbu pekat
Danau lengang
Tenang
: Jalur puncak tuhan
sby, july 2008
Sangkut berhala jala
Rimbamu sesat
Hutan kalbu pekat
Danau lengang
Tenang
: Jalur puncak tuhan
sby, july 2008
Subscribe to:
Posts (Atom)
Lelaki Kecil dengan Punggung Kura - Kura
Lelaki kecil berjalan meniti tepi jalan sambil menggandeng bapak Ingus yang naik turun ia biarkan sambil mengingat hitungan mundur Tangan la...
-
Berkata senja pada pagi "Aku lelah menjadi sesudahmu" Dengan tangisnya yang luruh "Aku ingin menjadi kamu" Waktu lama me...
-
Bagaimana bisa aku bercakap-cakap sedangkan ruangan ini begitu kecil dan kau melayang-layang di luar sana Bagaimana aku me...