Siapkan peralatan gambar, pensil, kompas, dan jangka
Aku ingin menggambar peta kontur
Perjalanan gelap tanpa nama
Menuju
: Hatimu
26Juli2007
"Terbata berkata-kata, mengucapkan syukurpun dieja. Menggagap kata, mulut kelu hingga mata hampir saja enggan berkedip. Segala proses beku membatu, di bening abjad pun sering mengeluh."
Sajak Cinta Tidak Romantis
: laki laki kesekianku
Tidak ada inspirasi
Hanya sekedar sensasi
Akh sudahlah laki laki...!
Biarkan terbang peri
Mencari letak hati
Kisah ini untuk dinikmati
Bukan untuk dicaci
Kisah Kerbau
lenguhan kerbau yang dirajam di tengah terik
keringatnya bercecer membekaskan peta diri
tentang luka, cinta, ngilu dan sakit
kaki kokoh dengan bulu rambut halus
menghentak sebongkah batu
coba robohkan angkuh sang maut
otak bergambar lucu dibredel
diganti kertas bernilai serpihan emas
rumput hijau basah darah
tanduknya lunglai
sedu tak bertelur airmata
ia memendam dendam
di dada kilat hujan
menyambar matanya yang merah
susu tak mungkin terperah
tersadar diri sedang dikuliti
21Juli007
keringatnya bercecer membekaskan peta diri
tentang luka, cinta, ngilu dan sakit
kaki kokoh dengan bulu rambut halus
menghentak sebongkah batu
coba robohkan angkuh sang maut
otak bergambar lucu dibredel
diganti kertas bernilai serpihan emas
rumput hijau basah darah
tanduknya lunglai
sedu tak bertelur airmata
ia memendam dendam
di dada kilat hujan
menyambar matanya yang merah
susu tak mungkin terperah
tersadar diri sedang dikuliti
21Juli007
Fragmen Kenangan
FRAGMEN I
ia berlalu seperti angin
sibakkan rambut ditepi dahi
lalu memeluk dengan dingin
FRAGMEN II
kabut membungkus kalut
hantam dinding kaca buram
lalu tinggalkan sekelebat bayang
FRAGMEN III
malam kelam menjadi gigil panjang
hanya bisik cumbu kepik dan ulat pohon
simpan rapi elpidos pelangi yang berangin
Juli2007
ia berlalu seperti angin
sibakkan rambut ditepi dahi
lalu memeluk dengan dingin
FRAGMEN II
kabut membungkus kalut
hantam dinding kaca buram
lalu tinggalkan sekelebat bayang
FRAGMEN III
malam kelam menjadi gigil panjang
hanya bisik cumbu kepik dan ulat pohon
simpan rapi elpidos pelangi yang berangin
Juli2007
Dibu [nuh] ai
Ditelan buih tubuhnya sepi
Merentas perih terkulai tatih
Laki lakinya pergi
Sejenak menjelang benih
Tumbuh dan ia teriris
Teriak tangis si bayi
Sang Ibu lunglai
Si bapak ingkar lirih
Merentas perih terkulai tatih
Laki lakinya pergi
Sejenak menjelang benih
Tumbuh dan ia teriris
Teriak tangis si bayi
Sang Ibu lunglai
Si bapak ingkar lirih
Pesta Baru Dayat
1/
Pesta besar untuk Si Dayat
Wah pesta rakyat
Asyik..
Sepatu, seragam dan pelajaran baru
2/
Nak.. tahun depan kita coba lagi
Ijazahmu belum lunas
Kata mereka,
Tak bisa ditebus ketela
Mak, Baru tahun depan ya sekolah?
Kapan Lihat sekolah barunya?
Baru kapan Mak??
3/
Nasibmu nak, belom tokcer
Otakmu memang encer
Digerus engkolan becak bapakmu
Maaf, emak baru bisa nebus besok besok
10Juli07
Pesta besar untuk Si Dayat
Wah pesta rakyat
Asyik..
Sepatu, seragam dan pelajaran baru
2/
Nak.. tahun depan kita coba lagi
Ijazahmu belum lunas
Kata mereka,
Tak bisa ditebus ketela
Mak, Baru tahun depan ya sekolah?
Kapan Lihat sekolah barunya?
Baru kapan Mak??
3/
Nasibmu nak, belom tokcer
Otakmu memang encer
Digerus engkolan becak bapakmu
Maaf, emak baru bisa nebus besok besok
10Juli07
TERUNTUK LAUT
Teruntuk sayang di sebrang laut
Surat ini tiba dengan kepak bangau yang kalut
Sekelabat luka beriak di pelupuk mata
Begitu perih tersampaikan tangis menggelegar
Hingga ombak tenang menjadi gelombang pasang
Sampaikan salam teruntuk rindu yang kelam
Terdalam menjadi janji janji karam
Lembar surat ini terlalu lusuh
Hingga Laut tak bisa membacanya
Malang, 1juli2007
di sela sela menunggu “PUAN”
Surat ini tiba dengan kepak bangau yang kalut
Sekelabat luka beriak di pelupuk mata
Begitu perih tersampaikan tangis menggelegar
Hingga ombak tenang menjadi gelombang pasang
Sampaikan salam teruntuk rindu yang kelam
Terdalam menjadi janji janji karam
Lembar surat ini terlalu lusuh
Hingga Laut tak bisa membacanya
Malang, 1juli2007
di sela sela menunggu “PUAN”
Subscribe to:
Posts (Atom)
Lelaki Kecil dengan Punggung Kura - Kura
Lelaki kecil berjalan meniti tepi jalan sambil menggandeng bapak Ingus yang naik turun ia biarkan sambil mengingat hitungan mundur Tangan la...
-
Berkata senja pada pagi "Aku lelah menjadi sesudahmu" Dengan tangisnya yang luruh "Aku ingin menjadi kamu" Waktu lama me...
-
Bagaimana bisa aku bercakap-cakap sedangkan ruangan ini begitu kecil dan kau melayang-layang di luar sana Bagaimana aku me...